Hakikat Sakit, Berobat dan Kesembuhan



Sakit adalah bentuk ciptaanNYA yang nyata.

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شَفَاءً

“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya” (HR. Bukhari)

Sakit itu ada dan nyata, sakit bisa menghampiri seseorang jika ada sebab, baik sebab secara Kauniah ataupun sebab Syariyah.
Maka yang perlu kita lakukan ketika sakit menghampiri adalah,

Berucap Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali."

Dan patutnya sebagai seorang muslim, kita wajib berhusnudzon kepada Allah. Sehingga kita akan lebih menerima dan yakin bahwa sakit ini sebagai pelebur dosa.

Karna Rasulullah SAW bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dengan demikian sakit akan menjadi sebuah Anugrah.

Muhasabah diri : Mencari penyebab, mengapa sakit menghampiri kita.
Apa maksud Allah memberikan sakit ini?
Adakah Yang salah dari diri ini?
Maka semakin kita muhasabah diri, semakin dekat kita kepada Allah. Sehingga ketika sembuh akan menjadi hamba yang lebih Sholih.

Berikhtiar : Berobat merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah. Karena Allah menurunkan penyakit, serta menurunkan pula Obatnya. Tugas kita berikhtiar mencari obat tersebut, entah dengan obat kedokteran modern ataupun Thibb Nabawi. Asal tidak mengandung unsur haram dan kesyirikan.

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الدَّوَاءِ الْخَبِيثِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari obat yang khobits (yang haram atau kotor).” (HR. Abu Daud no. 3870, Tirmidzi no. 2045 dan Ibnu Majah no. 3459.

Berobat, berobat dan berobat sampai mendapatkan kesembuhan dari Allah baik di dunia ataupun di Akhirat.

Yang perlu kita ingat adalah, kesembuhan bukanlah wilayah makhluk, wilayah makhluk hanyalah ikhtiar dan harapan. Sedangkan kesembuhan adalah mutlak wilayah Allah.

Perlu kita pahami bersama, Indikator kesuksesan proses berobat bukanlah sebuah kesembuhan.
Karena bisa jadi Kesembuhan diberikan langsng di dunia, di simpan dan diberikan di akhirat atau sebagai pengganti takdir2 yang lebih baik.

Wallahu a'lam ...

________________
Yogyakarta,
A.Setyawan

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer