Membersihkan hati dari fitnah, sebagai langkah awal pengobatan

Rasulullah ﷺ bersabda :

_"Setiap penyakit ada obatnya, jika obat mengenai penyakit , maka akan sembuh dengan izin Allah"_ (HR Muslim).

Langkah awal dalam sebuah pengobatan adalah dengan membersihkan hati agar menyakini bahwa obat akan menyembuhkan jika atas izin Allah.
Hati (Qolbu) adalah bagian penting dari manusia, yang menjadi indikator manusia itu sehat atau sakit. Jika hati manusia sehat maka sehat pula tubuhnya, begitupun sebaliknya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

_"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati ”_ (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)

Menjaga hati dari hal yang membahayakan dan menyingkirkan penyakit yang menyelimutinya adalah mutlak untuk dilakukan pertama kali, karena itulah sasaran sesungguhnya dari ajaran syariat. Sedangkan pengobatan jasmani hanyalah sebuah penyempurna saja.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah berkata dalam kitabnya : *Memperbaiki kondisi jasmani tanpa memperbaiki hati tidak ada gunanya sama sekali*.

Diantara penyakit yang menyelimuti hati adalah Fitnah Syubhat yang disertai keragu ragunan dan Fitnah Syahwat yang disertai kesesatan.

_"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya"_(Al Baqarah : 10)

Penyakit hati timbul dari kelemahan akal dan kurangnya ilmu, apalagi jika didukung dengan kerusakan tujuan dan adanya hawa nafsu.

Berkenaan dengan penyakit syubhat, Allah سبحانه و تعالى berfirman :

_"Supaya orang- orang yang didalam hatinya ada penyakit dan orang orang kafir (mengatakan), "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan."_ (Al Muddatstsir : 31).

Dan berkenaan dengan syahwat, Allah سبحانه و تعالى berfirman :

_"Hai istri istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya"_ (QS Al Ahzab : 32).

Pangkal fitnah syubhat adalah sikap mendahulukan pendapat daripada syariat dan pangkal fitnah syahwat adalah mendahulukan hawa nafsu daripada akal.

Hati yang terbebas dari fitnah syubhat dan syahwat adalah bentuk hati yang sehat.
Cara membebaskan hati dari fitnah syubhat dan syahwat bisa di pelajari dari para rasul, karena memang hanya dari mereka dan hanya ditangan mereka solusinya. Hati hanya menjadi baik jika mengenal Rabb dan penciptanya, mengenal asma dan sifat Nya, perbuatan dan hukum yang diterpakan Nya, hanya dengan mendahulukan segala hal yang diridhai dan disenangi, menjauhi segala larangan dan hal yang menyebabkan kemungkaranNya.

Maka, para dokter muslim terdahulu menyimpulkan tentang hal hal yang di butuhkan oleh hati, yaitu : *Sesuatu yang bisa menjaga staminanya* (Iman dan wirid wirid yang di baca setiap hari), *Perlindungan dari faktor yang membahayakan* (Menjauhi dosa, maksiat dan pelanggaran), *Pembersihan (Tazkiyatun Nafs) dari segala unsur rusak yang timbul padanya* (Muhasabah diri dan Melakukan taubat).
Semua cara tersebut didapat dari tadabbur ayat ayat Allah (Al Qur'an), karena di dalam Al Qur'an terdapat penawar dari semua penyakit hati.

Allah سبحانه و تعالى berfirman :

_"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit penyakit yang berada di dalam dada (hati)"_ (QS Yunus : 57).

_"Dan kami turunkan dari Al Qur'an suatu penyembuh dan Rahmat bagi orang orang yang beriman ...."_ (QS Al Isra' : 82).

Al Qur'an sebagai penyembuh dari fitnah Syubhat karena di dalamnya terdapat keterangan dan argumen yang jelas sehingga hati akan terbuka dari hal yang benar dan yang salah.

Al Qur'an sebagai penyembuh dari Fitnah Syahwat karena di dalamnya terdapat banyak ilmu ilmu yang akan menundukan syahwat (Nafsu).

Allah سبحانه و تعالى berfirman :

_"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi"_ (QS Shad :45)

Maka dengan kesempurnaan akal dan kesabaran, fitnah syahwat akan ditangkal dan dengan kesempurnaan pengetahuan dan keyakinan fitnah syubhat bisa ditangkal.

Dengan demikian, sebagai seorang tabib hendaknya mengutamakan membersihkan hati dari penyakit yang menyelimutinya sebelum melakukan intervensi lanjutan kepada klien.

Wallahu A'lam

Yogyakarta, 
Aris. Setyawan S. Kep., Ns., MHPE
Dosen Keperawatan

Komentar

Postingan Populer