Ada apa dengan tanggal Sunnah??
“Barang siapa melakukan bekam pada hari ke 17, 19, atau 21 maka akan menyembuhkan berbagai penyakit” (HR Abu Dawud).
Penulis buku berjudul Al-Qanoon, Sina (Sina 2007) (980–1037 SM) mengatakan: “Bekam tidak disukai di awal atau akhir bulan. Lebih disukai di tengah bulan saat zat beracun dalam tubuh terkumpul”. Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara fase fase bulan dengan
kondisi tubuh manusia. Fase bulan dapat mempengaruhi kinerja jantung, aliran darah
serta system hormonal manusia (Şeker, 2013; Chakraborty & Ghosh, 2013; Benli & Sunay, 2017).
Selain itu, pada saat bulan purnama terdapat peningkatan kematian mendadak pada epilepsi, gangguan perilaku akut, gangguan psikotik non-afektif, depresi, perdarahan gastrointestinal, dan infark miokard akut. Terjadinya aborsi spontan dan
serangan fibrilasi atrium juga mungkin terkait dengan fase bulan (Bevington, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Benli & Sunay, (2017) menyimpulkan bahwa bekam
lebih efektif dalam mengobati migraine saat dilakukan setelah tanggal 14 (kalender
islam) atau setelah bulan purnama dari pada dilakukan di hari sebelumnya. Hal ini terjadi karena efek medan magnet dan intensitas cahaya bulan saat purnama memiliki pengaruh langsung pada tingkat melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal
(Takemura et al., 2006; Oliveira et al., 2010; Zimecki, 2006). Hormon melatonin
berpengaruh terhadap kejadiaan migraine. Bekam terbukti efektif saat dilakukan setelah tanggal 14 atau setelah fase bulan purnama (FM). Setelah fase bulan purnama terdapat dua fase bulan lainya yaitu Third Quarted (TQ) dan fase Waning Gibbous (WB) yang berada diantara fase TQ dan FM. Fase FM terjadi pada hari ke 14, fase WB pada hari ke 17 dan fase TQ pada hari ke 21
(Chakraborty & Ghosh, 2013).
Berdasar uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
tanggal sunnah bekam (17,19,21) berada pada fase bulan WB dan berakhir pada fase
TQ yang terbukti efektif dalam aplikasi bekam.
Yogyakarta,
Aris Setyawan S. Kep., Ns., MHPE
Dosen Keperawatan
Pengajar Bekam Nasional PBI
Sekretaris PBI Pengen DIY
Kadiv Kaderisasi IIMFo (International Islamic Medicine Forum)
Penulis buku berjudul Al-Qanoon, Sina (Sina 2007) (980–1037 SM) mengatakan: “Bekam tidak disukai di awal atau akhir bulan. Lebih disukai di tengah bulan saat zat beracun dalam tubuh terkumpul”. Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara fase fase bulan dengan
kondisi tubuh manusia. Fase bulan dapat mempengaruhi kinerja jantung, aliran darah
serta system hormonal manusia (Şeker, 2013; Chakraborty & Ghosh, 2013; Benli & Sunay, 2017).
Selain itu, pada saat bulan purnama terdapat peningkatan kematian mendadak pada epilepsi, gangguan perilaku akut, gangguan psikotik non-afektif, depresi, perdarahan gastrointestinal, dan infark miokard akut. Terjadinya aborsi spontan dan
serangan fibrilasi atrium juga mungkin terkait dengan fase bulan (Bevington, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Benli & Sunay, (2017) menyimpulkan bahwa bekam
lebih efektif dalam mengobati migraine saat dilakukan setelah tanggal 14 (kalender
islam) atau setelah bulan purnama dari pada dilakukan di hari sebelumnya. Hal ini terjadi karena efek medan magnet dan intensitas cahaya bulan saat purnama memiliki pengaruh langsung pada tingkat melatonin yang diproduksi oleh kelenjar pineal
(Takemura et al., 2006; Oliveira et al., 2010; Zimecki, 2006). Hormon melatonin
berpengaruh terhadap kejadiaan migraine. Bekam terbukti efektif saat dilakukan setelah tanggal 14 atau setelah fase bulan purnama (FM). Setelah fase bulan purnama terdapat dua fase bulan lainya yaitu Third Quarted (TQ) dan fase Waning Gibbous (WB) yang berada diantara fase TQ dan FM. Fase FM terjadi pada hari ke 14, fase WB pada hari ke 17 dan fase TQ pada hari ke 21
(Chakraborty & Ghosh, 2013).
Berdasar uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
tanggal sunnah bekam (17,19,21) berada pada fase bulan WB dan berakhir pada fase
TQ yang terbukti efektif dalam aplikasi bekam.
Yogyakarta,
Aris Setyawan S. Kep., Ns., MHPE
Dosen Keperawatan
Pengajar Bekam Nasional PBI
Sekretaris PBI Pengen DIY
Kadiv Kaderisasi IIMFo (International Islamic Medicine Forum)
Komentar
Posting Komentar