Kembali sehat dengan menjaga hati (Qalbu) dari racun syahwat


Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna, tersusun dari beberapa organ yang saling melengkapi fungsinya.Serta di ciptakanlah sistem protector untuk melengkapi kesempurnaan manusia.

الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ

"Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang" (Al-Infitar :7)

Sistem protector diciptakanNYA, dalam bentuk jasadiyah dan juga ruhiyah.
Bentuk jasadiyah berupa sistem imun, dan bentuk ruhiyah berupa hati (Qalbu).

Hati (Qalbu) menjadi indikator manusia itu sehat atau sakit. Jika hati manusia sehat maka sehat pula tubuhnya, begitupun sebaliknya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati ” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)

Dua penyakit yang menyerang hati (Qalbu) adalah syahwat dan syubhat.

Saat ini banyak manusia yang mengumbar syahwatnya bukan malah mengendalikan.
Misal syahwat pada perut.
Banyak orang mengumbar perutnya untuk menikmati makanan2 yg berlebihan, lebih mementingkan Estetika dan rasa semu dari pada ke toyibban makanan.
Padahal estetika dan rasa hanyalah Racun yg di bingkai cantik.
Sehingga mereka akan memanen penyakit di masa yang akan datang.

Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan"[HR. Ahmad)
Maka penting bagi kita seorang muslim harus bisa mengendalikan syahwat perut dengan cara mengikat erat erat.
Mengikat dengan Ilmu.

وَاذْكُرْ عِبَادَنَآ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُوْلِى اْلأَيْدِي وَاْلأَبْصَارِ

Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Ash Shaaffat :45)

Maka dengan kesempurnaan ilmu dan kesabaran, fitnah syahwat akan ditolak. [Mawaridul Amaan, hal: 414-415].

Mengikat syahwat perut dengan ilmu, ilmu dari Allah yang di contohkan langsung oleh Uswah Hasanah kita melalui perbuatanya.
Rasulullah lebih sering lapar dari pada kenyang.

Rasulullah SAW bersabda :

“Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menguatkan tulang rusuknya. Kalau memang tidak cukup, maka berikan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafasnya." (HR. Tirmizi, no. 2380, Ibnu Majah, no. 3349)

Dengan menjaga hati dari fitnah syahwat akan tercipta tubuh yang sehat

Wallahu A'lam Bishawab.

Yogyakarta,
Setyawan A.

Komentar

  1. ..postingannya bila diberi referensi....jurnal terstandar....yahud!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaaap Bu , mhn bimbingannya dalam menulis. Baru belajar hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer