Aroma yang diberkahi

Rasulullah ﷺ bersabda :

“Mandi hari Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah baligh, bersiwak, dan memakai minyak wangi sesuai dengan kemampuannya.” (HR. Muslim no. 846).

Salah satu sunnah di hari jumat adalah memakai wewangian. Diciptakanya wewangian merupakan salah satu bentuk kecintaan Allah kepada kita, seperti dalam Firman-Nya :

“Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk(-Nya), di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang, dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya” (QS Ar-Rahman :10-12).

Selain itu Rasulullah ﷺ juga menyukai wewangian, Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata, “Rasulullah ﷺ memerintahkan membangun masjid-masjid di kampung-kampung dan dibersihkan serta diberi wewangian.” (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ahmad, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan al-Albany).

Jika kita menghayati ayat dan hadits tersebut, maka kita akan sadar ternyata bunga-bunga wangi yang diciptakan Allah memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Lebih dari lima ribu tahun yang lalu bangsa mesir telah menggunakan getah dan minyak dari tumbuhan untuk dijadikan dupa pengharum ruangan, obat berbagai penyakit dan perawatan tubuh. Banyak jenis minyak esensial yang bisa digunakan sebagai aromaterapi yang bermanfaat melancarakan fungsi tubuh dan mengembalikan keseimbangan bioenergy tubuh. Theophratus menyatakan bahwa zat aromatic yang terkandung pada tanaman memiliki respon positif terhadap kondisi kesehatan mental (pikiran, perasaan) dan kesehatan tubuh, sehingga aromaterapi dapat disebut sebagai terapi multidimensi (Akbar, 2020), atau dalam Complementary Alternative Medicine (CAM) termasuk kategori mind body therapy.
Salah satu jenis aromaterapi yang bermanfaat untuk kesehatan mental adalah minyak Lavender.
Minyak lavender telah digunakan sejak dulu sebagai salah satu jenis pengobatan karena sifatnya yang menenangkan, merangsang tidur, efek anxyolitic (anti kecemasan), dan efek psikologis lainya (Atsumi & Tonosaki, 2007; Woelk & Schläfke, 2010).

Minyak lavender memiliki beberapa kandungan seperti monoterpenehidrokarbon, camphene, limonene, geraniol lavandulol, nerol dan sebagian besar mengandung linalool dan linalool asetat dengan jumlah sekitar 30-60% dari total berat minyak, dimana linalool adalah kandungan aktif utama sebagai relaksasi untuk mengurangi kecemasan. Linalool memberikan efek relaksasi melalui saraf penciuman (Nuraini, 2014; De Sousa et al., 2015; Harada et al., 2018).

Aroma terapi efektif dalam menurunkan kecemasan karena mempunyai efek menurunkan pelepasan Corticotrophin Releasing Hormone (CRH) melalui jalur saraf penciuman (olfactory) di hipotalamus. Corticotrophin Releasing Hormone (CRH) mempunyai peran penting pada terjadinya kecemasan. Meningkatnya CRH akan menginstruksikan kelenjar hipofisis bagian anterior untuk mensekresi Adrenocorticotropin Hormone (ACTH) hasil dari sekresi hormon ACTH ke dalam darah berupa aktifasi zona fasikulata pada korteks adrenal yang pada akhirnya mensekresi hormon kortisol (hormone strees) (Ali et al., 2015).

Metode pemberian aromaterapi yang paling umum adalah inhalasi (langsung atau oleh difusi) dan aplikasi topikal, terkadang melalui pijat (Lindquist et al., 2018). Minyak lavender diberikan dengan cara inhalasi efektif untuk meningkatkan perhatian dan mengurangi kecemasan, memberikan relaksasi, dan mengarah pada pengurangan parameter fisik sistem saraf otonom seperti denyut nadi, laju pernapasan, dan darah tekanan (Lyra et al., 2010; Setyawan, 2020).

Aroma terapi dengan cara inhalasi efektif karena, ketika minyak memasuki tubuh melalui inhalasi, molekul-molekul merangsang jalur penciuman yang erat terhubung ke bagian-bagian dari sistem limbik otak, yang mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, memori, dan kadar hormon (Setyawan, 2020). Limbik sistem termasuk amigdala otak, yang memainkan peran utama dalam reaksi seperti ketakutan dan kemarahan, dan menjadi sangat aktif selama trauma emosional (Edris, 2007).

Selain itu penggunaan aroma terapi secara inhalasi akan mempercepat efek penghambatan Monoamine Oxidise yang berperan dalam mengembalikan keseimbangan neurotransmitter (serotonin, norepinefrin, dan dopamine) sehingga dapat meningkatkan mood. Beberapa senyawa yang dapat menghambat Monoamine Oxidise adalah eugenol, linalool, dan benzyl benzoate (Zhang et al, 2016).

Yogyakarta,

Aris Setyawan S. Kep., Ns., MHPE
Dosen keperawatan Pesantren STIKes Surga

Komentar

Postingan Populer